Selasa, 04 Mei 2010

PSPS Pekanbaru Kembali Tebar Pesona


VIVAnews - Janji PSPS Pekanbaru untuk kembali menebar pesona kembali terwujud setelah mampu mempermalukan tamunya PSM Makassar 3-0 di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Selasa 4 Mei 2010.

Dengan hasil tersebut, posisi tim Askar Bertuah kembali ke peringkat 4 dengan menggusur Persib Bandung. Saat ini, PSPS mengoleksi 47 poin dari 30 pertandingan.

Peringkat PSPS masih mungkin membaik karena masih punya empat sisa pertandingan, yakni dua tandang ke markas Persela Lamongan dan Persijap Jepara. Lalu di akhir kompetisi, tim promosi ini akan menjamu Arema Indonesia dan Persema Malang.

Kemenangan tersebut sekaligus membuktikan kepada publik sepakbola nasional bahwa sukses yang dialami pada putaran pertama di Makassar, beberapa waktu lalu bukanlah secara kebetulan. Saat itu, PSPS menang 2-1 lewat gol Herman Dzumafo Epandi. Dan, ambisi kubu tim Juku Eja untuk membuat kejutan dengan menumbangkan PSPS di markasnya tak menjadi kenyataan.

"Secara meteri pemain, saya akui PSM sangat bagus. Mereka diperkuat beberapa pemain yang pernah menyandang label timnas. Namun, untuk memenangi sebauh pertandingan tak cukup dengan materi pemain bagus, juga diperlukan taktik dan strategi. Juga kemauan tinggi pemain plus dukungan moral lainnya," terang Gurning pada GOSport.

Kunci kemenangan Putut Waringin Jati cs, kata mantan pembesut Persitara Jakarta Utara ini, karena anak asuhnya mampu menjalankan intruksi pelatih.

"Saya sudah amati permainan PSM sebelum ke Pekanbaru. Kekuatan mereka ada pada pemain nomor 7 (Shin Hyun-joo) dan Osvaldo Moreno. Jika Shin dimatikan, maka otomatis alur bola ke depan terputus. Tugas itu saya serahkan pada Balbo (Rusdianto). Saya katakan pada Balbo agar mematikan Shin tak peduli dapat kartu. Alhamdulillah Balbo mampu menjalankan tugasnya dengan baik," ujar Gurning.

Sementara itu, tugas mematikan pergerakan Osvaldo Moreno diberikan kepada Dedy Gusmawan. Dedy yang absen pada pertandingan sebelumnya juga mendapat pujian dari Gurning.

"Semua anak-anak bermain cukup bagus dan tidak ada yang terkena kartu kuning. Justru lawan yang diganjar tiga kartu kuning," imbuhnya.

Disebutkan pada awal pertandingan, PSM memainkan skema 4-5-1. Tetapi setelah tertinggal satu gol lewat M Isnaini pada menit ke-12, arsitek PSM, Tumpak Sihite mengubahnya menjadi 4-4-2, yakni dengan memasukkan Park Jung Hwan mendamping Moreno.

Situasi tersebut justru tidak membuahkan hasil positif bagi PSM karena dengan demikian jumlah pemain di tengah menjadi berkurang. Celah itu dapat dimanfaatkan PSPS dengan baik. Buktinya gelandang mungil Putut Waringin
Jati mampu menambah keunggulan tuan rumah pada menit ke-24 dan 38.

Panasnya udara di Rumbai, menurut Gurning, ikut menjadi faktor tidak maksimalnya permainan tim tamu. Hal itu juga diakui Tumpak. Cuaca di Rumbai, kata Tumpak, tidak diperhitungkan sebelumnya.

"Saya akui PSPS bermain bagus. Semangat mereka sangat tinggi, kerja sama bagus dan selalu rajin bergerak. Permainan mereka semakin dominan justru karena cuaca yang panas. Makassar sebenarnya panas, tetapi Pekanbaru jauh lebih panas," pungkas Tumpak.

0 komentar:

 
Powered by Blogger