Minggu, 02 Mei 2010

PEMKAB OKU CETAK SAWAH 200 HEKTAR

Gebrakan Bupati OKU Drs H Yulius Nawawi dalam upaya merealisasikan program pembangunan pedesaan disemua lini benar-benar diwujudkan. Salah satunya dibidang pertanian, akan segera dibuka lahan baru 200 hektar sawah pada tahun 2010 ini.

Hal ini diungkapkan Yulisus didampingi kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultur, Ir Erlan Effendi beserta Kabid Program dan Kelembagaan Tani, Hendri Eka Putra, Kabit Produksi Padi dan Palawija, Joni Herli pada tanggal 2 Mei 2010 Kemarin. “Dalam upaya merealisassikan semua lini pembangunan untuk mensukseskan Program Pembangunan Pede¬saan dan Ekonomi Kerakyatan, dibidang pertanian segera dibuka lahan baru seluas 200 ha untuk cetak sawah," katanya.

Yulius menegaskan, semua lini pembangunan pedesaan, baik pembangunan infrastruktur pede¬saan, bidang pertanian dan ekonomi kerakyatan menjadi fokus utama dalam, dua tahun kepem¬impinannya. "Saya sangat bangga, sambutan masyarakat sangat luar biasa terhadap program pembangunan pedesaan karena hal ini sudah sangat dinanti-nanti masyarakat demi pemer¬ataan pembangunan itu sendiri dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh," paparnya.

Sementara itu, Kadin Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ir Erlan Effendi mengatakan, 200 Ha cetak sawah di lahan baru itu bersumber dari dana OKU sebesar Rp450 juta. Dari 200 Ha lahan yang dibuka, 150 Ha akan di buka di Desa Tanjung Makmur Kecamatan Sinar Peninjauan dengan melibatkan 5 kelompok tani (koptan) yaitu, koptan Setia Mulya 27 ha, Koptan Semangat Kerja 17,75 ha, Koptan Ngadi Waluyo 30,5 ha, Koptan Karya Makmur 37,25 ha can Koptan Tani Maju 37,5 ha.

Sementara itu, sisanya 50 ha akan dibuka di desa Menclingin dan desa Kelumpang Kecamatan Ulu Ogan. "Dengan cetak sawah baru ini, tentunya diharapkan dapat meningkatkan produksi padi dan pemanfaatan lahan terlantar sekaligus peningkatan pendapatan para petani," jelasnya.

Lebih lanjut Erlan rierfljelaskan, penggunaan anggaran bantuan dana dari APBN itu, menurut Erlan langsung masuk ke rekening kelompok tani yang penggunaannya untuk membuka lahan sa¬wah baru, membuat jaringan irigasi tingkat usaha tani (jitu), jaringan irigasi desa (jides). Membangun 5000 meter jalan usaha, membuat sumur resapan 1 paket dan mengadakan sekolah lapangan iklim 25 orang. Sedangkan dana APBD OKU digunakan untuk membuka lahan 50 hektar sawah di Mendingin dan Kelumpang serta Sebagian dana digunakan untuk sarana produksi, pupuk, pestisida, benih dan biaya administrasi. “bedanya kalau dana APBN langsung ke kas kelompok tani sedangkan dana APBD langsung ke kas kelompok tani sedangkan dana APBD OKU pelaksanaannya system kontraktual atau tender”

(Sumber : OKUEKSPRES)

5 komentar:

BERITA BARU mengatakan...

yyyy

BERITA BARU mengatakan...

goood

Syoukat Umarudin. mengatakan...

Dengan pembukaan lahan pertanian sawah didsa Tanjung Makmur, marilah kita tingkatkan kerja sama yang serasi antara pemerintahan desa dan pemerintahan daerah serta tetap berorientasi pada tujuannya yaitu memakmurkan desa tersebut. Wassalam..

BERITA BARU mengatakan...

Bener itu marilah kita tingkatkan kualitas yang ad di daerah kita dengan sumber daya alam yang ada.
serta memakmurkan desa tersebut...?

Umarrudin Thanks komennya..?

Yuni Hertina mengatakan...

persoalannya sekarang, sumsel tak lg menjadi daerah lumbung pangan. salah satu contoh, lahan persawhan di daerah batumarta, mayoritas dijadikan lahan tanaman karet. mungkin, penghasilan dari karet lebih menjanjikan daripada persawahan.

 
Powered by Blogger