Selasa, 04 Mei 2010

McClaren Juara di Luar Inggris

McClaren Juara di Luar Inggris


(REUTERS)

Amsterdam - Steve McClaren tak bisa berbuat banyak untuk mengangkat reputasi Middlesbrough, juga menjadi "terdakwa" atas kegagalan Inggris ke putaran final Euro 2008. Ia menuai sukses di negeri lain, Belanda.

McClaren mulai dikenal publik saat menjadi asisten manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson. Seiring kesuksesan klub tersebut, termasuk saat memenangi treble di tahun 1999, namanya pun terkatrol.

Middlesbrough meminangnya sebagai manajer pada musim panas 2001. Selama lima tahun The Boro tak pernah naik ke level tinggi di Premier League, dan hanya meraih satu trofi, Piala Liga Inggris 2004.

Meski tak punya prestasi besar, mantan gelandang itu terpilih sebagai pelatih timnas Inggris pasca Piala Dunia 2006, menggantikan Sven Goran Eriksson. Dua tahun kemudian ia dipecat karena "Tiga Singa" tidak lolos ke Piala Eropa di Austria-Swiss. Warga Inggris begitu menyesal pada McClaren. Dalam sejarahnya ia adalah manajer Inggris yang paling singkat masa kerjanya, hanya 16 bulan dengan melakoni 18 pertandingan.

Tujuh bulan setelah pemecatan itu McClaren hijrah ke Belanda untuk menukangi FC Twente Enschede. Hasilnya sangat baik, ia langsung membawa Twente menjadi runner up liga di akhir musim, serta masuk final Piala Belanda tapi kalah dari Heerenveen lewat adu penalti.

Di musim ini McClaren semakin mengilaukan performanya. Mereka lolos ke fase knockout Europa League sebelum disingkirkan Werder Bremen. Tapi di liga, Blaise Nkufo dkk secara mengejutkan tampil sebagai juara. Mereka memastikan gelar tersebut di pekan terakhir dengan mengalahkan NAC Breda 2-0. Mereka juara dengan keunggulan satu poin saja dari tim besar Ajax Amsterdam.

Ini adalah kali pertama Twente memenangi Eredivisie, dan itu adalah berkat jasa McClaren. Istimewanya lagi adalah Twente menjadi juara hanya sehari sebelum sang pelatih berulang tahun ke-49.

"Saya rasa Bobby akan ikut senang," ujar McClaren menyebut nama pelatih legendaris Sir Bobby Robson, yang ikut memberinya saran untuk melatih Twente. Robson meninggal dunia tahun lalu karena kanker.

"Twente bisa jadi juara adalah sebuah keajaiban," sambungnya. "Dari awal musim kami berada di puncak atau kedua, dan musuh-musuh kami terus menekan dan mengejar kami. Setiap minggu kami harus menang lagi. Luar biasa sekali para pemain melalui ini semua. Ini membuat saya sangat bangga."

Sukses ini membuat Twente otomatis masuk grup utama di Liga Champions musim depan. Dan McLaren menjadi pelatih Inggris pertama yang meloloskan sebuah tim ke Liga Champions, setelah Robson bersama Newcastle United di tahun 2002. Robson juga merupakan pelatih Inggris terakhir yang pernah memenangi liga Eropa besar bersama FC Porto di tahun 1996. Dan McClaren telah menorehkan prestasi serupa.

0 komentar:

 
Powered by Blogger